Thursday 1 August 2019

Rawatlah Hati dengan Hati-hati



Kedudukan hati dalam diri manusia itu adalah sebagai sumber bagi segala sisi kemanusiaannya, baik dari sisi fisik, mental, maupun spiritual.

Secara fisik, hati menjadi rata-rata sumber utama sehat atau sakit raga manusia, karena hati menjadi pusat seluruh darah yang mengalir dalam raganya. Makanya kalau badan kita ingin sehat, yang paling harus dijaga kesehatannya adalah hati. Sehingga sudah lumrah apabila seseorang mengingatkan orang lain berkaitan dengan keselamatannya, ia berkata: "Hati-hati" atau "berhati-hatilah"... 

Secara mental, hati juga menjadi sumber sehat atau sakitnya jiwa manusia, karena menjadi tumpuan kesetabilan mental manusia. Makanya kalau mental kita ingin stabil, yang harus dijaga adalah hati. Sehingga apabila seseorang mengingatkan orang lain agar memiliki mental kuat, ia berkata: "Berhati bajalah anda"...

Secara spiritual, hati menjadi sumber baik atau buruknya dalam menjalankan ibadah, berakhlak dan bermu'amalah dengan sesama manusia, karena syari'at -melalui sabda Rasulullah SAW- telah menempatkan hati sebagai sumber baik atau buruknya ketiga hal penting tersebut.

Maka jika seseorang ingin sehat/baik secara spiritual, perhatikanlah sabda Rasulullah SAW ini: "Ketahuilah, sesungguhnya di dalam tubuh ini ada segumpal daging. Jika ia baik, maka baiklah seluruh anggota tubuh, dan jika ia rusak maka rusaklah seluruh anggota tubuh. Ketauhila, ia adalah hati".

Apalagi ketika berkaitan dengan akidah, hati menjadi penentu dalam hal bertambah atau berkurangnya keimanan seseorang, karena iman itu yang paling utama adalah beriqrar dengan hati. Maka ketika seseorang mengingatkan orang lain tentang akidah ini, diantaranya ia berkata: "Kuatkanlah keimananmu di dalam hati, dengan selalu mentadabburi ayat-ayat qauliyah dan mentafakkuri ayat-ayat kauniyah".

Oleh karena itu, berhati-hatilah dengan hati, jagalah ia dari sumber berbagai penyakit, sehingga kita bisa berhati baja, berakhlak, bermu'amalah dan beri'badah dengan baik; tidak tinggi hati tetapi rendah hati, tidak iri hati tetapi iba hati, tidak berhati singa tetapi berhati nurani, tidak mempermainkan hati orang tetapi menjaga perasaan hati orang... 

Jagalah pula ia dari kecendrungan-kecendrungan yang menyebabkan iman kita berkurang, dengan selalu mensterilkannya dari hal-hal yang berbau syirik dan khurafat, juga perbuatan-perbuatan berbau maksiat...

Sehingga dengan itu semua, hati kita akan selalu sehat... Akhirnya setiap kita akan merasa mantap dan bersenang hati dalam menjalankan segala aktifitas kita sehari-hari... 




No comments:

Post a Comment