Wednesday 26 July 2017

Al-Aqsha Disandera

(Foto: Al Jazeera)


Al-Aqsha sedang "disandera"
Menunggu kepedulian anda
Rakyat Palestina sedang pilu
Mengharapkan uluran tanganmu

Kalau bukan orang iman yang peduli
Siapa lagi yang akan memelihara 1 dari 3 masjid suci
Kalau bukan umat Islam mengulurkan bantuan
Siapa lagi yang akan menolong saudara seiman

Keanekaragaman keadaan itu lumrah pada setiap orang
Ada yang sedang berkuasa, kaya, miskin, susah atau senang
Tapi kepedulian tidaklah mengenal keadaan sempit dan lapang
Walaupun itu hanya sekedar mendo'akan penuh keikhlasan

Ya Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang
Tolonglah saudara kami orang-orang Palestina yang sedang meradang
Menyaksikan al-Aqsha sedang dinistakan
Oleh pemerintahan israil yang angkuh dan arogan

Ya Allah Yang Maha Kuasa dan Perkasa
Berilah saudara kami orang-orang Palestina kekuatan yang tiada tara
Untuk dapat membebaskan al-Aqsha yang sedang "disandra"
Oleh pemerintahan Israil yang durjana

Ya Allah Yang Maha Pemberi Petunjuk dan Hidayah
Berilah kami seluruh umat islam ini petunjuk yang cerah
Dan anugrahkanlah mereka umat non-Muslim hidayah
Dalam membantu orang-orang Palestina yang sedang berjuang dan menyongsong kehidupan yang cerah

Aamiin.. Aamiin.. Aamiin Ya Mujiiba as-Saailiin..




Thursday 6 July 2017

Ndesoisme

(https://m.brilio.net)


"Faham "ndesoisme" itu bukanlah faham "kearifan lokal" yang dianut "Orang desa/kampung", sehingga tidak sepantasnya menjadikan "orang desa/kampung" atau serba berbau desa/kampung itu dihinakan dan diolok-olok, atau menjadikannya bahan untuk mengolok-olok, menghina dan bahkan mencaci orang/pihak yang tidak sejalan/berbeda"

Ketika standar "kebenaran berbangsa dan bernegara" di ukur dari sudut pandang "ndeso", dalam artian sempit, yaitu "kampungan tidaknya" atau "fikiran sempit", atau dalam artian luas, yaitu "pandangan subjektif", maka segala sesuatu yang berkaitan dengan kehidupan berbangsa dan bernegara setiap penduduk negri ini akan didasarkan pada "pandangan ndeso" tersebut, seperti: pemecahan masalah sektarian didasarkan pada pandangan ndeso yang mengarah pada ujaran kebencian, olok-olok, generalisasi dst, sehingga yang muncul bukannya kedamaian atau minimal ada respek positif, tetapi malah menambah masalah, kisruh dan bahkan menambah kuat kesektarianannya; penegakan hukum didasarkan pada pandangan ndeso yang mengarah pada penegakan tajam ke bawah tumpul ke atas, sehingga yang muncul bukannya keadilan tetapi malah kriminalisasi, pembunuhan karakter, politisasi hukum dst; setiap aksi yang dianggap tidak sejalan "di-ndeso-isasi", sehingga fakta-fakta diputar balikan dan tuduhan makar menjadi senjatanya dst... 

Sunday 7 May 2017

JERITAN DUKA MUSLIM ROHINGYA

(www.petisionline.net) 



Di sana... dibagian bumi ini
Ada jeritan tangis menyayat hati sanubari
Dari laki-laki, perempuan, bahkan anak kecilpun tak terkecuali
Meringis-ringis dibawah pembantaian para manusia keji

Berawal dari ajakan biksu iblis yang durjana
Menganggap muslim Rohingya sebagai "anjing gila"
Para pengikutnya, dari rakyat biasa, biksu sampai militer kesetanan tiada tara
Membunuh membabi buta tanpa belas kasihan dan iba

Karena beragama Islam mereka disiksa dan dibinasa
Diperlakukan bak binatang yang tak berdaya
Di tanah kelahirannya mereka dibakar
Dijadikan bak bara api dari kayu bakar

Di sana... diperkampungan muslim yang bergelimpangan mayat
Di saat sebagian mereka sedang dalam keadaan sekarat
Ada ribuan dari mereka yang masih bisa berteriak tersendat-sendat
Memohon iba dari tangan-tangan manusia yang berjiwa Malaikat

Wahai para penguasa dunia...
Tidakkah kalian mendengan tangisan dan teriakan mereka?
Tidakkah kalian melihat keadaan dan kondisi mereka?
Tidakkah kalian membayangkan bagaimana rasa perih hidup mereka?

Wahai para pemangku kebijakan...
Mereka tidak memiliki daya dan kekuatan
Tuk dapat lepas dari jeratan kesengsaraan dan penderitaan
Mereka hanya rakyat tak berdosa yang sedang ada dalam kezhaliman

Tolonglah... tolonglah... wahai tuan-tuan
Mereka mengharapkan uluran tangan kalian
Agar dapat lepas dari pembantaian yang tak berprikemanusiaan
Dan mendapatkan hak hidup yang tentram dan aman