Friday 10 May 2019

Dibelenggunya Setan

(https://bangkitmedia.com)


Ketika kita memperhatikan penggalan hadits Rasulullah saw. yang menegaskan bahwa dibulan Ramadhan ini "shuffidat/sulsilat asya-syayaatiin (setan-setan dibelenggu)", terlepas dari beragam interpretasi berkaitan dengan maksudnya, maka kita dapat menyimpulkan bahwa:

"apabila dibulan penuh berkah ini kita masih suka mengeluarkan kata-kata mengandung celaan, hinaan, gunjingan, ghibah apalagi fitnah, maka kata-kata itu keluar dari dirinya bukan atas dasar bisikan setan, tetapi atas dasar nafsu yang ada di dalam dirinya: bisa saja dari "nafsu al-amarah bi as-su' yang cendrung kepada kejelekan dan berbuat keji atau "nafsu al-lawwamah" yang cendrung tidak tetap pendirian antara mengarah kepada kejelekan atau kebaikan kebaikan."

Ini berarti bahwa di bulan penuh dengan maghfirah dan ampunan ini, kita tidak bisa mengkambinghitamkan setan lagi sebagai pihak yang "disalahkan dan disudutkan", tetapi disini kita dituntut untuk lebih bermuhasabah mengintrosfeksi diri kita dengan lebih mengenali jenis nafsu apa yang sedang menguasai diri kita.

Sehingga apabila kita sudah mengenalinya, kita bisa mengarahkannya menjadi meningkat setingkat demi setingkat, jikalau asalnya "nafsu al-amarah" bisa ditingkatkan menjadi "al-lawwamah", lalu "al-mulhamah", kemudian "al-muthmainnah", bahkan sampai "ar-radhiyah" atau "al-mardiyah" yang selalu cendrung pada kebaikan dan mendekatkan empunya kepada keridha'an Allah swt, dimana pada derajat ini walapun setan sudah tidak dibelenggu lagi, ia akan tetap cendrung seperti itu...

Semoga kita bisa lebih mengenali nafsu kita dan meningkatkan derajatnya... Aamiin.. 




No comments:

Post a Comment