Saturday 12 January 2019

Dengan Sabar Masalahmu Kelar

(https://thayyiba.com) 


Sabar: tahan menghadapi situasi dengan tidak cepat marah, tidak lekas putus asa, tidak lekas patah hati; tenang, tidak tergesa-gesa, tidak terburu nafsu.

Itulah salah satu kata yang memiliki makna yang dalam, yang apabila diresapi dan diaplikasikan maknanya tersebut pada diri seseorang, maka "sabar" ini akan menjadi "obat terapi" yang sangat mujarab bagi siapapun, khususnya bagi orang yang sedang ada dalam situasi yang tidak atau kurang menyenangkan/ menggembirakan/ menenangkan hatinya, karena dalam situasi seperti ini biasanya seseorang cendrung untuk cepat marah, putus asa, sedih, cepat tergurung nafsu dst.

Namun, sejatinya "sabar" juga akan menjadi "obat terapi" bagi siapapun yang sedang ada dalam situasi yang menyenangkan/ menggembirakan hatinya, karena dalam situasi seperti ini seseorang kadang terbuai/terlena oleh kegembiraan atau kesenangan, sehingga dia bisa saja merayakan kegembiraan dengan berlebih-lebihan dan bahkan bisa sampai diluar batas kewajaran.

Tetapi biasanya apabila seseorang bisa bersabar ketika dalam situasi tidak atau kurang menyenangkan hatinya, maka lumrahnya dia cendrung bisa bersabar pula ketika ada dalam situasi menyenangkan atau menggembirakan.

Sebaiknya, biasanya apabila seseorang tidak bisa bersabar dalam situasi tidak atau kurang menyenangkan, maka lumrahnya dia cendrung tidak bisa bersabar ketika ada dalam situasi menyenangkan/ menggem birakan.

Oleh karenanya, siapapun kita, baik yang sedang ada dalam situasi tidak atau kurang menyenangkan ataupun yang sedang ada dalam situasi menyenangkan/menggem- birakan, mari menterapi diri (hati) kita dengan obat "sabar" ini, sehingga yang sedang ada dalam situasi tidak/kurang menyenangkan tidak cepat marah, putus asa, patah hati dan terguru nafsu apalagi berbuat anarkis melawan/melanggar hukum dan norma-norma kemasyarakatan sampai agama, atau mengeluarkan kata-kata sumpah serapah, cacian dst; sebaliknya yang sedang ada dalam situasi menyenangkan/ menggembirakan tidak beruforia yang berlebih-lebihan dan melampaui batas.

Khususnya bagi siapapun diantara kita yang seorang muslim yang beriman, kita mengetahui bahwa bersabar itu merupakan anjuran dari Allah swt, bahkan Dia menjanjikan bagi orang beriman yang dapat bersabar dengan niat dan tujuan ikhlas karena-Nya dan selalu mendirikan shalat dengan baik, akan ada dalam ridha dan karunia-Nya.

Namun dalam hal ini kita harus dapat memahami bahwa bersabar itu bukan hanya berlapang dada dan tabah terhadap permasalahan yang dihadapi, tetapi juga diiringi dengan adanya usaha yang maksimal untuk dapat keluar dari permasalahan tersebut, dan dikuatkan dengan permohonan do'a kepada Allah SWT.

Dalam hal ini, Aid Al-Qarni menyampaikan bahwa sabar adalah kemampuan jiwa untuk senantiasa berlapang dada, berkemauan keras, serta memiliki ketabahan yang besar dalam menghadapi masalah kehidupan.

Adapun cara agar dalam diri kita tumbuh kesabaran sesuai dengan kriteria tersebut, yaitu diantaranya:

1. Meyakini bahwa Allah tidak membebankan suatu permasalahan kepada seseorang melainkan disesuaikan dengan kesanggupannya untuk mengatasinya (Al- Baqarah: 286).

Oleh karena itu, sesulit apapun permasalahan yang kita hadapi, in syaa Allah selalu ada solusi untuk menyelesaikannya (Al- Insyirah: 6)

2. Mendudukan permasalahan bukan dari sudut pandang senang atau tidaknya kita terhadap masalah yang menghampiri kita tersebut, tetapi harus disesuaikan dengan proporsinya dari sudut pandang kebenaran menurut Allah SWT. Karena boleh jadi kita tidak menyenangi sesuatu permasalahan, padahal itu menurut Allah baik bagi kita. Atau sebaliknya, boleh jadi kita menyukai suatu permasalahan, padahal menurut Allah itu tidak baik bagi kita. Oleh karena itu, kita harus meyakini dan memahami bahwa Allah SWT Maha Tahu atas apa yang terbaik bagi kita (Al-Baqarah: 216).

Sehingga dengan itu, kita akan memahami dan menyadari mengenai setiap jenis permasalahan yang menimpa kita, apakah permasalahan itu sebagai sebuah "ujian" dari Allah SWT untuk menguji keistiqamahan kita dalam menjalankan keta'atan kepada-Nya, atau justru sebagai "adzab" atas kelalaian kita dalam menjalankan keta'atan tersebut, atau bahkan sebagai "istidraj" atas kebiasaan kita yang sering lalai di dalam menjalankan keta'atan tersebut tetapi walapun begitu kita diberi rizki yang banyak dan kesenangan.

Maka apabila kita sudah dapat mengenali, memahami dan menyadari hal itu, kitapun akan dengan mudah mencari solusi yang tepat untuk mengatasi permasalahan kita tersebut.

3. Selalu berusaha untuk mencari solusi yang tepat dalam setiap mengatasi permasalahan yang menimpa kita, dengan disertai do'a kepada Allah swt.

Dalam hal ini kita harus ingat bahwa perubahan yang kita inginkan atas situasi permasalahan kita itu berbanding lurus dengan seberapa besar usaha kita dalam mencari solusi dan menjalankan prosesnya. Karena, Allah tidak akan merubah keadaan kita sehingga kita sendiri yang harus berusaha merubahnya (Ar-Rad:11).


Namun semua itu harus disertai dengan permohonan do'a kepada-Nya, karena do'a adalah senjata terampuh di dalam meyakinkan diri kita untuk dapat mengatasi setiap permasalahan, yang disediakan oleh Sang Maha Pengasih, Penyayang dan Penolong, yaitu Allah SWT. Dalam hal ini, Allah meyakinkan kepada kita, bahwa Dia akan mengabulkan setiap permohonan yang kita panjatkan dalam doa kita kepada-Nya, dengan syarat kita meyakini-Nya, memenuhi perintah-Nya dan selalu berusaha untuk selalu berada dalam jalur kebenaran (Al-Baqarah: 186).

Semoga kita termasuk orang-orang yang sabar... Aamiin... 




No comments:

Post a Comment